My Kitchen My Kingdom


Sejak SMA, I'm very into interior design and room decoration. Ini bukan berarti saya jago nggambar atau  bikin sketsa design gitu lho yaa. Saya mah sebatas penikmat keindahan yang suka bereksplorasi interior rumah aja *caelah* :P Kalaupun punya ide soal interior design, beraninya sebatas ngawang-ngawang di kepala dan praktek langsung tanpa nuangin via gambar. Why? Coz i suck at drawing...so damn suck!!! :D

Udah ga keitung berapa kali saya gonta-ganti interior kamar sejak officially punya kamar sendiri. Ga jarang juga saya kasih Mama surprise dengan ngedekor ulang kamar, ruang tamu, atau ruang makan dengan bantuan bapak dan adek buat ngangkutin furniturnya, di saat Mama bekerja. Kadang Mama puas..kadang juga malah minta semua furnitur dibalikin ke posisi semula.. :P Daaaaan..setelah saya & suami menerima kabar tentang pengajuan kredit rumah yang alhamdulillah disetujui bank beberapa hari yang lalu..saya bener-bener ngga sabar untuk melakukan hal-hal iseng itu di rumah kami sendiri nanti..yippiiieee... :)

My Kitchen My Kingdom

Mengingat belum dilakukannya akad kredit, for now, mungkin apa yang saya ketik di atas tadi baru sebatas judul blog. Baru sebatas wish yang semoga bisa terwujud segera..(amin). Tapi jujur, sejak lama saya punya banyak banget mimpi tentang dapur, ruangan yang bakal jadi wilayah kekuasaan saya nanti.. ;)

Sejak saya kecil, selain ruang TV, dapur selalu menjadi ruangan favorit saya untuk bercengkerama dengan keluarga..terutama Mama. Mungkin ini ada kaitannya dengan keterbatasan waktu yang saya, kakak, dan adik punya untuk berinteraksi dengan Mama, karena Mama yang bekerja hampir setiap harinya. Makanya, semasa saya SD dulu, sewaktu kami sekeluarga masih tinggal di Asrama Polisi, setiap pagi kami selalu menjadi tim perusuh setiap Mama beraktivitas di dapur. Tujuannya, apalagi kalau bukan bermanja-manja sambil cari-cari perhatian Mama sebelum pergi kerja.. :D

Beruntung, selama ini kami memiliki ukuran dapur yang cukup luas menurut kami. Sewaktu tinggal di Asrama Polisi dulu, dapur yang sekaligus wilayah kekuasaan Mama berukuran 4,5 x 5 meter. Cukup untuk menampung Mama, satu asisten rumah tangga, plus tiga anaknya yang selalu ngerecokin dapur setiap paginya. Di rumah yang kami tinggali sekarang, ukuran dapurnya memang jadi lebih kecil, yaitu 3 x 3 meter aja. Tapi dengan ukuran ini pun Mama dan dua anak perempuannya masih bisa cukup leluasa berkumpul sambil memasak, sekaligus bercengkerama.. *caelah* :D

 Dan kini, di saat anak perempuan Mama yang satu ini sudah berumah tangga, sudah bisa memasak (walaupun sering kali masih Google-ing resep karena bingung urusan bumbu :P), dan sudah menjadikan dapur sebagai salah satu tempat favoritnya, now I proclaim that I'm a kitchen person..and consider it as a kingdom too. Yaah, walaupun mungkin sekarang belum punya kingdom sendiri alias masih numpang di kingdomnya Mama, tapi saya sudah mulai merasakan bahwa segala kegiatan di dalamnya itu menyenangkan. Dan itu semua juga bikin saya makin enggak sabar untuk pada akhirnya punya kingdom saya sendiri. Insya Allah.. :)

So, how's my dream kitchen? My kingdom? How large will it be? Or how tiny? ;) 

Well..berhubung calon rumah kami luas bangunan dan tanahnya enggak seberapa (74/90 m2), begitu juga penempatan dapurnya yang sudah fixed karena memang ini adalah pembelian rumah second, ukuran-ukuran dapur yang Mama punya sebelumnya mungkin dengan terpaksa harus dicoret dari list saya. Insya Allah..dapur yang akan menjadi kingdom saya yang sesungguhnya nanti ialah ruangan berukuran 2x3 meter saja. Hmmm..agak susah memang menyiasati ruangan semungil itu untuk dijadikan dapur idaman. Secara saya pengennya dapur yang lega, kitchen set U line full atas bawah, dengan top table granit hitam, back panel mozaik, dengan desain kitchen set yang simple tapi tetep solid dan terlihat rapi (muluk-muluk banget ga sih maunya..hihihi :p). But, with all that condition, dengan keterbatasan ruangan dan budget tadi, would i give up?

Of course not! :) Apalagi setelah blogwalking ke sana ke mari nyari-nyari desain dapur mini dan banyak banget nemu desain yang simple tapi tetep memenuhi kebutuhan perdapuran, semakin semangatlah saya untuk me-makeover dapur di calon rumah kami (setelah resmi berpindah tangan tentunya :p). Itu pun tentu setelah menabung terlebih dulu..karena setelah dihitung-hitung, ternyata biayanya sungguh sangat tidak sedikit. Apalagi dengan kondisi tabungan kami yang sudah habis terkuras saat ini.. :-/ Dari blogwalking itu juga saya jadi dapet banyak tips,  jadi tau bahwa banyak hal yang bisa disiasati untuk dapur mungil agar tampak menjadi lebih lega. Apa sajakah?

-Pilihan warna
 Agar ruangan yang sempit terlihat (agak) lapang, warna dinding cerah tentunya mutlak menjadi pilihan. Warna dinding krem, kuning muda, biru muda, atau ungu muda seperti gambar di bawah ini misalnya, tetep terlihat cantik walaupun sempit bukan? ;)

   
 - Pencahayaan
Ini juga nggak kalah penting, apalagi untuk dapur yang tidak menghadap area terbuka alias berada di pojok ruangan tanpa halaman belakang. Kalau bisa jangan cuma mengandalkan lampu gantung di tengah ruangan aja untuk penerangan. Coba tambahkan lampu di bawah kitchen set gantung, atau di setiap sudut ruangan. Dengan pencahayaan lebih terang, ruangan sempit pun akan tampak lebih luas. Ini contohnya;


 -Ventilasi
Bagi yang sulit memiliki ventilasi karena keterbatasan ruang belakang tadi, exhaust fan is a must ya kayaknya. Kalau ngga, mo lari ke mana itu asap hasil masakan? Gak mungkin dibiarin lari ke ruang tamu dong? Nah..bagi yang masih beruntung memiliki ruang terbuka di bagian belakang dapur, better maksimalkan ventilasinya. Selain untuk sirkulasi udara, ini juga bisa membantu ruangan agar tampak lega tentunya. Kayak gini nih.. 




-Maksimalkan ruangan
Dengan dapur ukuran mini, usahakan kebutuhan kita akan peralatan dapur untuk segala aktivitas di dalamnya tetap terpenuhi. Cara menyiasatinya, apalagi kalau bukan dengan menyediakan tempat penyimpanan barang (seperti lemari gantung atau drawer) di beberapa bagian ruangan agar bisa menampung segala peralatan perdapuran. Selain itu, pastikan counter top kitchen set tidak dipenuhi barang-barang. Ini bisa membantu dapur mini Anda terlihat lebih rapi, tidak rumit, dan lebih lapang. Bukan begitu?

 
- Lepaskan pintu
Tanggalkan kepentingan privasi. Menurut saya, dengan ukuran dapur yang mini, pintu antarruangan tidak mutlak diperlukan. Pintu hanya akan membuat dapur yang sudah sempit akan semakin sempit. Itu menurut saya looh.. :P Kalaupun merasa keberadaan pintu harus tetap ada, gunakan pintu geser yang bahannya disertai kaca buram atau kaca dengan stiker dekoratif yang banyak dijual di pasaran. Dengan begitu, kalaupun pintu ditutup, cahaya bisa tetap masuk dan dapur yang mini itu tidak tampak pengap.




* foto & tips dari berbagai sumber


Nah, gimana..udah dapet pencerahan tentang seperti apa dapur yang diinginkan? Saya sih udah..biarpun masih ngawang-ngawang di kepala..ehehe. But somehow..saya percaya bahwa keinginan saya tentang dapur idaman saya ini bisa membangkitkan semangat bekerja, semangat menulis, dan semangat berhemat.. (finger crossed) ;) Dan at least dengan niat yang sudah ada, sekarang tinggal nunggu rumah bener-bener berpindah tangan dan mengumpulkan dana renovasinya. Bismillah..semoga ada rezekinya.. (amin)



peace & love

@cy

Komentar