Hamilkah Aku?


YANG sedang menunggu-nunggu kehamilan kayaknya sering dibikin GR sama gejala-gejala tertentu ya. Sebut aja mual (dengan atau tanpa muntah), pusing, membesarnya bagian-bagian tertentu :P, atau badan yang sering lemas dan mudah mengantuk. Ga jarang, pengecekan via test pack sering kali dilakukan saat gejala itu datang, untuk mengetahui kita benar-benar hamil atau enggak. Setelah pembuahan, ga sedikit calon ibu yang langsung ingin tahu seperti apa hasilnya dengan melakukan pengecekan via test pack sesegera mungkin.Yaa..namanya juga excited. Apalagi kalo pasutrinya udah bener-bener menunggu kehadiran buah hati. Bagi saya, hal seperti ini sangat wajar terjadi.

Saya, sebagainya yang mengharapkan kehadiran buah hati, baru-baru ini juga mengalami hal serupa. Mual sepanjang hari, pusing, dan lemas. Kalo soal sering ngantuk sih memang bawaan saya dari dulu. Jadi khusus parameter itu ga saya anggap sebagai salah satu tanda-tanda kehamilan saya..cuma bikin saru soalnya..hehehe.. :p Tapi, ada saatnya juga saya merasakan mual sebelum mual saya kali ini. Ya, saya memang punya maag dan gastritis. Dan itu pun hanya akan kambuh kalo pola makan saya ga bener atau saya ngonsumsi makanan yang memancing produksi gas berlebih, kayak kol dan minuman bersoda misalnya.

Entah karena sugesti atau harapan yang terlalu besar, atau karena saya benar-benar mengalami tanda-tanda kehamilan, tapi saya merasa ada yang berbeda dari mual saya kali ini. Ada rasa terpancing untuk muntah, biarpun ga keluar apa-apa. Lalu, hamilkah saya?

Wallahualam.. :)

Setelah pengecekan by test pack yang (ternyata) terlalu dini dan menampilkan satu strip saja, saya tetap berdoa dan "menikmati" mualnya. Semoga saja pada pengecekan berikutnya, setelah periode haid saya benar-benar terlewat tentunya, hasilnya akan sesuai dengan yang kami harapkan (amin). Kalaupun enggak, berarti memang Allah belum menghendakinya. Belum rezeki kami berdua. #edisipasrah :)

Karena ke-GR-an saya dengan hadirnya segala symptoms gak biasa itu, saya mulai browsing ke sana ke mari tentang kehamilan. Mulai dari ngintipin forum ibu-ibu hamil yang membahas detail tanda-tanda awal kehamilan yang mereka alami, sampe website yang mengulas masalah kesehatan dan kewanitaan. Thanks to Mr. Google, karena banyak banget input yang saya dapet dari situ. Well..at least bisa jadi bekal persiapan. Karena dengan membaca tanda-tandanya, dengan mengetahui kehamilan sejak dini, kita bisa jadi lebih berhati-hati dalam beraktivitas, dalam asupan makanan yang kita konsumsi, yang juga bisa menjaga kehamilan itu sendiri..terlepas dari kapan kehamilan itu akan benar-benar kita alami. Bukan begitu? ;)

Well, bukti akurat tentang kehamilan itu memang baru bisa kita lihat dari strip yang ditunjukkan test pack dan hasil pemeriksaan dokter ya. Kalau gejala yang sifatnya umum tentu hanya sebagai pertanda yang bisa lebih meningkatkan awareness akan kondisi diri kita. Nah, setelah saya baca sana-sini, ternyata banyak juga yang menyebut bahwa gejala yang mengindikasikan kehamilan itu bisa terbaca sebelum adanya keterlambatan menstruasi. Apa sajakah?

Payudara atau puting yang nyeri dan bengkak
Salah satu perubahan fisik yang dialami saat awal kehamilan adalah perubahan pada payudara. Ada rasa sakit bila disentuh, terasa berat, atau bisa juga terasa lebih penuh. Perubahan ukuran payudara di awal kehamilan ini merupakan persiapan untuk produksi air susu, dan ini akah terlihat sangat jelas pada yang baru pertama kali mengalami kehamilan.Yang menyebabkannya adalah adanya peningkatkan produksi hormon esterogen dan progesteron.

Mual, dengan atau tanpa muntah
Mual adalah tanda-tanda klasik pada awal kehamilan. Kebanyakan rasa mual mulai terasa sekitar minggu keempat sampai kedelapan kehamilan. Tapi mual dan muntah juga bisa dialami beberapa hari setelah pembuahan. Meskipun mual dan muntah selama masa kehamilan ini biasa dikenal dengan nama morning sickness, tapi pada kenyataannya gejala ini bisa terjadi kapan saja, baik siang, sore, malam, bahkan seharian.  Hal ini terjadi karena peningkatan drastis kadar esterogen yang diproduksi oleh plasenta dan janin yang menyebabkan pengosongan usus berjalan lebih lambat. Ibu hamil juga dikenal lebih sensitif terhadap bau. Sehingga berbagai macam bau seperti bau masakan tertentu, kopi, parfum, atau bau asap rokok, dapat memicu terjadinya rasa mual.

Kelelahan
Banyak wanita merasa kehabisan tenaga selama kehamilan, terutama pada masa-masa awal. Ini sebenarnya bisa jadi kesempatan bagi para calon ibu untuk mengambil waktu istirahat lebih banyak dari biasanya. Yah..itung-itung persiapan untuk malam-malam berikutnya, di mana para calon ibu akan kesulitan tidur setelah kehamilan semakin besar. Pada minggu-minggu pertama masa kehamilan, tubuh calon ibu bekerja dengan sangat keras memompa hormon dan memproduksi lebih banyak darah untuk membawa nutrisi bagi janin. Untuk mengakomodasi meningkatnya aliran darah ini, jantung calon ibu juga memompa lebih keras dan lebih cepat. Selain itu, hormon progesteron yang merupakan depresan alami bagi sistem syaraf pusat, menyebabkan adanya hormon ini dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan calon ibu kerap merasakan kantuk.

Flek darah atau nyeri perut
Jika calon ibu mendapati sedikit pendarahan atau flek sebelum periode menstruasi berikutnya atau 10-14 hari setelah pembuahan, jangan langsung menyimpulkan bahwa itu adalah darah haid yang datang terlalu dini. Itu bisa saja disebabkan adanya implantasi yang terjadi bila sel telur yang telah dibuahi menempelkan dirinya pada dinding uterus. Pendarahan seperti ini biasanya terjadi lebih awal dari periode menstruasi berikutnya, lebih sedikit, warnanya lebih terang daripada darah yang biasa keluar pada saat haid, dan terjadinya pun hanya sebentar. Ada juga yang mengalami nyeri atau kram perut pada awal-awal kehamilan saat rahim mulai membesar. Rasa nyeri ini persis seperti rasa sakit pada saat haid.

Sakit kepala
Saat kehamilan, para calon ibu mungkin akan sedikit terganggu dengan seringnya mengalami sakit kepala ringan. Pada masa awal kehamilan, sakit kepala kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya sirkulasi darah karena adanya perubahan hormon.

Konstipasi
Konstipasi atau susah buang air besar adalah salah satu indikator awal terjadinya kehamilan. Peningkatan jumlah hormon progesteron menyebabkan proses pencernaan berjalan lambat, sehingga makanan lebih lambat masuk ke saluran pencernaan. Inilah yang menyebabkan terjadinya konstipasi.

Suhu basal tubuh meningkat
Suhu basal tubuh adalah temperatur yang diambil secara oral pada saat pertama kali kita bangun di pagi hari. Temperatur ini akan sedikit meningkat setelah masa ovulasi dan menetap pada level tersebut sampai periode menstruasi berikutnya datang. Tak ada salahnya mencatat suhu basal tubuh untuk menentukan masa ovulasi calon ibu. Jika ada peningkatan suhu basal tubuh selama dua minggu, kemungkinan besar calon ibu mengalami kehamilan.

Well, tanda dan gejala awal di atas memang enggak dikhususkan untuk menandakan adanya kehamilan ya. Ada beberapa hal yang mungkin malah menandakan bahwa kita yang mengalami gejalanya sedang sakit, atau periode haid kita akan segera dimulai. Dan sebaliknya, kehamilan bisa juga terjadi pada kita tanpa adanya gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas. Tapi alangkah baiknya, setelah masa pembuahan (minimal 7-10 hari), jika salah satu dari tanda-tanda tersebut kita alami, segeralah lakukan tes kehamilan di rumah, terutama bila kita tidak mencatat siklus haid atau bila siklus kita selalu bergeser jauh dari satu bulan ke bulan berikutnya. Selanjutnya, kunjungi dokter kandungan untuk meyakinkannya. Bagi yang sedang menantikan kehamilan dan sekarang tengah merasakan gejala-gejala tadi, jangan lupa untuk menjaga diri kita baik-baik ya, siapa tahu kalo kita benar-benar sedang berbadan dua. Satu hal yang paling penting, iringi dengan doa dan pasrahkan semua kepada-Nya. Karena jika Ia sudah berkehendak, insya Allah buah hati akan segera hadir di tengah-tengah kita. Amin... :)

sumber: 
http://doktersehat.com/tanda-tanda-dan-gejala-awal-kehamilan/

peace & love


@cy

Komentar

Unknown mengatakan…
Wah gejala kita sama bun...