Let me introduce you to one of my best friends.. :) Her name is Anggun..kami berteman sejak sama-sama kuliah di Fakultas Sastra Unpad, 2001 lalu. Masa-masa kuliah memang masa yang paling menyenangkan dan berkesan buat saya. Bukan SMA seperti mungkin jawaban kebanyakan orang, atau SMP seperti yang dirasakan adik saya sendiri. Terlalu panjang kalau diceritain gimana kami akhirnya bisa deket dengan beberapa sahabat lainnya. Yang jelas, semasa kuliah saya bener-bener nemuin sahabat sejati, yang berteman baik bahkan sangat-sangat baik hingga hari ini. Meski intensitas ketemu udah enggak sesering jaman kuliah dulu, thanks to Blackberry Messenger, sampe sekarang kami masih bisa saling berbagi tawa dan cerita setiap hari.
Anggun adalah salah satu dari sahabat-sahabat terbaik saya itu. Banyak pasang surut yang sempat memisahkan kami dalam bentangan jarak dan waktu, lalu akhirnya mempertemukan kami kembali. Berbeda dengan beberapa sahabat saya yang lain yang tetap saya ketahui keberadaannya meski jarang bertemu, Anggun tidak begitu. Suatu waktu, saat memasuki tahun kedua kuliah di Fakultas Sastra, kami kemudian kehilangan kabar darinya. Tak ada nomor handphone yang aktif, tak ada nomor lain yang bisa dihubungi hingga akhirnya saya dan sahabat saya yang lain sama-sama lulus kuliah. Terakhir mencoba menghubungi nomor rumahnya, jawaban yang kami dapat Anggun sudah berpindah rumah, entah ke mana, (dulu hanya nomor handphone dan telefon rumah yang jadi pegangan untuk bisa mencari kabar teman, karena social site belum seeksis sekarang).
Setelah lama tak terdengar kabar, beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 2006, tiba-tiba datanglah Anggun ke rumah Yayu, sahabat saya lainnya. Anggun datang membawa banyak cerita baru. Dia sudah menikah, sudah memiliki satu anak yang sangat lucu (baru berumur beberapa bulan waktu itu), Nicky namanya. Selepas dari kampus Sastra dia ternyata meneruskan kuliah ke sekolah perhotelan, hingga akhirnya bertemu jodoh dan menikah. Dalam rentang waktu tak bertemu itu banyak sekali cerita yang ia bawa. Kami pun akhirnya memutuskan untuk berkumpul di rumah Yusti, sahabat saya lainnya, bersama Eva dan Desi, untuk melepas rindu, mengupdate semua cerita baru dari Anggun yang telah lama "menghilang", yang saat itu juga menjadi wanita pertama berstatus nyonya di antara kami. We're soooo happy to see her again. Anggun the generous girl, si pembawa ceria, dan si penebar peluk dan tawa, telah kembali ke tengah-tengah kami.
Seiring berjalannya waktu, hingga kesibukan melenakan kami, kabar dari Anggun pun menghilang lagi. Ya, kami kembali kehilangan dia. Meski hidup terus berjalan, dan saya tetap bertemu sesekali dengan sahabat-sahabat saya yang lainnya, hingga akhirnya satu per satu dari kami (Yusti dan Eva) menikah, tetap saja terasa ada yang kurang bagi saya. Seperti halnya ketika menjelang pernikahan saya Februari 2011 lalu, saya sempat bertanya-tanya tentang keberadaan Anggun, yang sangat saya inginkan hadir bersama-sama kami di hari bahagia saya. Terpikir mencarinya lewat Facebook, tapi setelah memasukkan nama lengkapnya, nama depannya saja, tak ada satu pun Anggun yang saya kenal di search resultnya. Saya berpikir..mungkin Anggun memakai nama lain yang tak saya tau, atau mungkin juga belum mempunyai account Facebook kala itu.
Setahun lebih berselang sejak pernikahan saya, tepatnya Maret 2012, saya dan Yayu yang hampir tak pernah melewatkan satu hari pun tanpa chat via Blackberry Messenger, tiba-tiba kembali teringat pada seorang Anggun. Di mana dia, bagaimana kabarnya, sudah berapa orang anak dia punya, dan bertukar banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang tak juga menemukan jawabnya karena memang hilangnya kontak dengan Anggun sekian lama. Chat bersama Yayu itu menggugah saya untuk kembali mencari Anggun melalui Facebook. Setelah sekian kali pencarian sebelumnya tak pernah membuahkan hasil, alhamdulillah..God Gracious..kali itu saya berhasil menemukannya... :)
Melihat nama Anggun Regina, dengan foto wajah yang sama yang saya dan sahabat-sahabat saya cari selama ini ada di antara deretan search result itu rasanya luar biasa. Langsung saya add account Facebooknya tanpa pikir panjang lagi. Langsung saya beritakan juga temuan saya itu pada sahabat-sahabat saya yang lain. Hingga akhirnya friend request diterima, langsung saya sapa dia membabi buta. Hahaha..senang sekali melihat Anggun kami kembali... :D
Dan ya, Anggun kembali membawa kabar baru. Selama rentang waktu lebih dari lima tahun kembali hilang kontak, dia telah melewati banyak hal, termasuk perceraian dengan suami pertama, dan kembali menikah dengan seorang pria asal Belanda. Selama lima tahun lebih itu, that strong little lady telah melewati masa-masa sulit, hingga akhirnya kembali bangkit, dan Tuhan kembali mempertemukannya dengan kami melalui Facebook. Sudah tiga anak yang dia punya. Dua anak dari suami pertama, dan satu bayi kecil nan lucu dari suami keduanya. Luar biasa banyak hal yang kami lewatkan dari seorang anggun selama hampir enam tahun "menghilang", gak sabar untuk kembali bertemu dan berbagi cerita.
Setelah mengatur jadwal bertemu, meski akhirnya hanya saya dan Yayu yang bisa menyempatkan waktu, kami pun berkunjung ke rumah Anggun yang baru, tepatnya 29 Maret 2012 lalu. Peluk, sapa,dan tawa membuncah ketika kami kembali bertemu. Setelah sekian lama dan sekian banyak hal yang dilewati, yang kami lihat, tak ada sedikit pun yang berubah darinya. Dia masih Anggun yang sama. The generous girl, si pembawa ceria, dan si penebar peluk dan tawa. Nicky yang dulu bertemu kami ketika masih bayi, sudah beranjak besar dan pintar. Dia menyambut kami dengan hangat, mengantar kami ke kamar bertemu Gloriann, adiknya yang bungsu dan sangat lucu. Sementara anak kedua Anggun, Salsa, tinggal menetap dengan keluarga mantan suaminya, too bad we can't see that cute little girl... :(
Since saya suka banget anak kecil dan sedang menanti-nantikan kehadiran momongan, bertemu kembali dengan Anggun dan anak-anaknya yang sangat manis tentu membawa kebahagiaan lain bagi saya. Bertemu kembali dengan Anggun sang mama, berinteraksi dengan Nicky yang sangat menyenangkan, ramah dan komunikatif, menggendong dan memeluk hangat Gloriann yang baru genap satu bulan ketika itu, seakan mengobati semua kerinduan di dalam diri saya. Bahagia kembali bertemu sahabat lama, bahagia bisa dekat dan berkesempatan memeluk erat anak-anaknya, dan bahagia bisa mengasihi mereka semua, ya..bahagia..itu yang saya rasakan.. :)
Setelah itu, tentunya ada pertemuan demi pertemuan lagi. Yayu dan Anggun yang membawa serta Gloriann bahkan sempat menginap di rumah saya ketika booming Piala Euro lalu.(sambil nonton bareng ceritanya... :P) Dengan pribadi Anggun yang hangat, ditambah begitu manis dan menyenangkannya Gloriann, keluarga saya yang sudah sangat lama gak bertemu Anggun pun langsung dibuat jatuh hati pada mereka. Gloriann bahkan sempet betah di pangkuan Bapak, yang juga udah sangat-sangat merindukan kehadiran cucu.. :)
Selain bertukar cerita, selalu saja ada tawa dalam setiap pertemuan kami. Selama bermalam di rumah saya waktu itu pun benar-benar tak lepas dari bahasan-bahasan konyol dan tak penting, yang selalu membuat kami tergelak, bahkan ketika cerita itu sudah berlalu dan kembali dibahas lain waktu. Indeed, di saat deraan masalah menghimpit sekalipun, bersama mereka saya selalu merasa bahwa hidup ini begitu "ringan". Sesi curhat bersama sahabat-sahabat saya ini selalu menjadi ajang sharing yang penuh makna, bukan ajang "nyampah" yang tak ada artinya. Selebihnya kami kembali "menggila", menjadi makhluk-makhluk "jeprut" yang mencoba menikmati hidup melalui derai tawa, dari hal-hal kecil, atau apa saja yang ada di sekeliling kita.. :)
Setelah pertemuan demi pertemuan penuh keceriaan, conference chat demi conference chat via Blackberry Messenger yang sering kali memaksa saya menjadi tontonan karena tertawa sendiri di depan umum, setelah hari demi hari terlewati, tibalah juga hari itu..hari di mana Anggun harus menyusul sang suami ke Belanda.. :( Ya, kami tahu bahwa cepat atau lambat hari itu akan datang juga. Bagaimanapun tak baik tinggal jauh dari sang suami sedemikian lama, apalagi Gloriann sudah beranjak besar sekarang. Tapi somehow..campur aduk rasanya. Senang dengan berkumpulnya kembali mereka sebagai keluarga seutuhnya, sekaligus sedih karena pasti kami akan merasakan kehilangan Anggun untuk yang ke sekian kalinya. Apalagi, seperti Yayu bilang, ini bukan Garut, Jakarta, atau Padang...tapi Belanda...negara lain dengan jarak yang saking jauhnya, hingga seakan tak terjamah oleh kami.
Senin 24 September, sebelum pergi bekerja, saya pun menyempatkan bertemu Anggun sebelum ia terbang ke Belanda sore harinya. Saya datang mengantar pelukan hangat disertai doa untuk keluarga kecilnya. Karena entah kapan saya bisa bertemu Anggun dan anak-anaknya lagi, memeluk erat mereka lagi, dengan terpisah jarak sedemikian jauh. Saya akan sangat merindukan that strong little lady dengan renyah tawa dan keceriaan yang selalu dia bawa ke mana pun pergi. Meski masih bisa saling bertukar kabar melalui Blackberry Messenger, Facebook, Skype, atau media lainnya, tetap saja lain rasanya. Dan Gloriann..bayi yang selalu membalas hangat gendongan dan pelukan saya itu pun akan selalu saya rindukan. Rindu menggendongnya hingga dia terlelap di pundak saya..rindu dibuat mencicipi perasaan seperti seorang ibu sesungguhnya.. :')
Terima kasih sudah "menyempatkan" hadir kembali ke tengah-tengah kami sebelum akhirnya keadaan membawamu pergi lagi, Anggun. Terima kasih karena tetap menjadi apa adanya dirimu seperti dirimu yang dulu, dengan segala ceria yang kau bawa. Terima kasih sudah melahirkan anak-anak manis ke dunia ini, mengizinkanku mengasihi mereka, memeluk hangat mereka, dan membuatku ikut mencicipi peran yang selama ini aku rindukan..menjadi seorang Ibu seperti kamu... :) See you guys real soon... :*
Tuhan, jaga mereka selalu..pertemukan kami kembali suatu hari nanti.... :')
peace & love
@cy
Komentar