Saving Money Ala Si "Grabby".. :D


Namanya manusia, pasti enggak cuma pengen hidup untuk hari ini ya. Pasti ingin hidup lebih lama..lebih bahagia..lebih sejahtera. Karena itulah, manusia juga pasti punya cita-cita dan keinginan untuk masa depan. Dan untuk mewujudkannya, tabungan sangat diperlukan. Tujuannya adanya tabungan itu pun bermacam-macam. Ada yang untuk ibadah (umrah atau haji, misalnya), biaya pendidikan, menikah, membeli/merenovasi rumah, membeli kendaraan atau barang lain yang diidamkan, atau bahkan tabungan yang sifatnya jaga-jaga untuk masa depan. Soal besaran tabungan, tentunya kembali kepada kemampuan dan kesadaran diri masing-masing ya. Toh ga ada aturan yang mengharuskan siapa pun menabung sejumlah tertentu, yang kalo dilanggar bakal jadi dosa ato masuk penjara, misalnya.. :P Apalagi, berapa pun itu nilai yang disisihkan untuk tabungan, kecil maupun besar, pada akhirnya akan kembali kepada kita. Ingat..hidup bukan hanya untuk hari ini, bukan hanya sampai kembali menerima gaji bagi para pekerja, atau sampai balik modal bagi para pengusaha.Maka, mari menabung!!! *caelah* :D

Well..setelah paragraf pembuka tadi, jangan berharap postingan ini akan menjadi bacaan penuh inspirasi, tips, dan trik mengelola keuangan seperti tulisan seorang financial planner loh ya.. :P Saya sendiri bukan tipikal penabung ulung ko. Saya hanya sekelas pekerja biasa yang (masih harus) terus belajar mengelola keuangan, apalagi ditambah dengan status baru saya sebagai seorang istri selama hampir dua tahun belakangan. Saya pun terbilang orang yang masih gemesan kalo "tahu pasti" bahwa saya punya simpenan uang. Godaan untuk mengalokasikan uang itu ke berbagai hal terlalu besar buat saya. Karena itulah, bagi saya, menyimpan sejumlah dana atas nama tabungan, selama disimpen di rekening yang berkartu ATM, tetap saja riskan untuk diganggu gugat.. *getok kepala sendiri* :P Naaaah, demi keselamatan diri *halah*, makanya saya lebih memilih metode menabung yang berbeda. Ya, tabungan berjangka, yang mungkin bisa menjadi solusi menabung bagi orang-orang yang bertipe sama seperti saya..hahaha.. *nyari kroni* :D

Tabungan jenis ini saya kenal sejak saya kuliah, setelah melihat Mamah yang juga menggunakannya. Sejak itulah, ketika pertama kali bekerja, saya mengikuti tabungan berjangka untuk "mengamankan" sebagian penghasilan saya agar terkumpul tanpa bisa diganggu gugat. Well, setidaknya tabungan ini bisa bikin saya "lupa" bahwa saya memiliki simpanan sejumlah dana..(atau kalopun inget, akan sulit bagi saya untuk "mengganggunya"). Dengan sistem penyetorannya yang autodebet, saya pun sering kali "lupa" bahwa ada "kewajiban" yang saya bayarkan setiap bulannya. Sampe akhirnya, ga terasa tau-tau sampai pada waktu tertentu, datanglah telefon dari customer service bank yang bersangkutan, menginfokan bahwa uang yang terkumpul sudah siap dicairkan..(bagian ini niiih yang paling saya demennn...hahaha... :D)


Beberapa tahun yang lalu, bank yang menyediakan metode tabungan seperti ini mungkin belum sebanyak sekarang. Semasa bekerja di kantor lama sih saya sendiri ikut tabungan berjangka NISP (sekarang OCBC NISP). Saat itu Tabungan Berjangka saya didaftarkan via rekening NISP Mamah, karena payroll saya waktu itu melalui bank yang belum memiliki sistem tabungan seperti ini. Naaah..karena metode penyetorannya via transfer per bulan ke rekening NISP Mamah yang kemudian didebet oleh bank untuk setoran bulanannya, jadilah semasa itu berasa banget punya simpenan.. :P No wonder lah kalo belom apa-apa, saya udah ngawang-ngawang aja itu duit mo dipake buat apaan setelah cair ntar..hahaha.. :D

Tabungan Berjangka OCBC NISP ini ditentukan dari target tabungan dan lamanya setoran. Misalnya kita punya target tabungan sejumlah berapa dan sanggup menyetor berapa setiap bulan, nanti akan ada perhitungan jangka waktu yang harus ditempuhnya. Setoran per bulannya sendiri bermacam-macam (tabel target tabungannya tersedia di setiap cabang bank), mulai dari hitungan setoran ratusan ribu, jutaan, bahkan hingga puluhan juta rupiah setiap bulan, tergantung target dananya. Yang bikin menarik, penawaran Tabungan Berjangka OCBC NISP ini disertai berbagai macam hadiah, mulai dari paket merchandise OCBC NISP, kompor listrik, handphone, LED TV, tablet PC, bahkan sepeda motor dan mobil, tergantung dari besaran setoran setiap bulannya. Setelah dua kali mengikuti program ini, saya sendiri sempat mencicipi hadiah berupa paket merchandise berupa agenda, bolpoin, mug, dan payung, serta handphone CDMA Samsung. Beuuuh..girangnya minta ampun waktu itu. Apalagi hadiahnya dikasih ke penabung di setoran awal.. :D #bancihadiah

Setelah pindah bekerja, dan berganti bank menjadi CIMB Niaga untuk payroll-nya, saya pun kembali melanjutkan tradisi tabungan "uang lupa" ini. Kebetulan di awal pembukaan rekening, pihak bank CIMB Niaga menawarkan program tabungan berjangka bernama Tabungan Mapan. Tawaran itu langsung saya iyakan mengingat saya akan mendapat kemudahan dalam urusan setoran bulanan yang akan didebet langsung dari payroll saya setiap bulan. Tabungan Mapan CIMB Niaga ini sedikit berbeda dengan Tabungan Berjangka OCBC NISP. Jika dalam Tabungan Berjangka OCBC NISP nasabah bisa memilih target akhir tabungannya berapa, di Tabungan Mapan CIMB Niaga tidak demikian. Saya sebagai nasabah hanya diminta menetapkan tanggal pendebetan setoran dari rekening utama setiap bulannya, menentukan jatuh tempo tabungannya (minimal 2 tahun, maksimal 20 tahun), dan menetapkan jumlah setoran bulanan (minimal Rp 100.000/bulan, maksimal sebanyak-banyaknya.. :D). Soal hasil akhir tentunya tergantung dari suku bunga yang berlaku selama jangka waktu tabungan ya. Yang pasti, setiap tiga bulan, nasabah akan dikirimi rekening koran ke alamat korespondensi untuk mengontrol sudah berapa banyak simpanan mereka.

Karena niat awalnya sebagai "uang lupa", saya sendiri bukan tipikal nasabah yang "kepo" untuk urusan ini. (Jauuuh deeeh kalo dibandingin nasabah yang suka nelponin CS untuk nanya dan komplen macem-macem soal beginian.. :P). Rekening koran saya masih tersimpan di rumah Mamah yang jadi alamat korespondensi, dengan amplop yang masih merekat rapi. Ada pun yang sudah dibuka, rekening korannya baru saya cek baby cek setelah tabungannya dicairkan (buat ngakurin ceritanya). Sejak pertama kali mengikuti sistem tabungan seperti ini, saya selalu berpikir, biarlah simpanannya menjadi semacam "surprise" di tanggal jatuh tempo. Biar belom apa-apa saya ga sibuk mikirin alokasi untuk apa tabungannya nanti. Hahaha..so me!! :D

Setelah dua kali mengikuti Tabungan Mapan CIMB Niaga ini pun saya merasa puas. So far juga ga pernah ada masalah yang saya alami dengan keikutsertaan Tabungan Mapan saya di bank ini. Apalagi sistemnya pun lebih fleksibel. Saya sebagai nasabah diberi kebebasan untuk melakukan perubahan seperti menambah jumlah setoran ataupun memperpanjang jangka waktu penyetoran di saat Tabungan Mapan saya masih berjalan. Manfaatnya pun sangat terasa. Meski nominalnya tak terlalu banyak, alhamdulillah Tabungan Mapan CIMB Niaga pertama saya yang cair sekitar Desember 2010 lalu bisa lumayan membantu biaya persiapan pernikahan saya kala itu. Karena merasa butuh "simpanan lupa", setelah yang pertama selesai, saya pun "memberanikan diri" untuk kembali membuka Tabungan Mapan dengan jangka waktu yang lebih lama. Bismillah..semoga selamat sampai tujuan..*caelah* Dan semoga hasilnya nanti benar-benar "mengejutkan".. ;) Oya, tabungan berjangka ini pun disertai asuransi. Jadi, kalo ada hal terburuk terjadi pada nasabahnya *knock on wood*, jumlah tabungan akan tetap bisa dicairkan untuk ahli warisnya. So..no worry.. :)


Yang sangat sangat penting untuk diingat, tabungan jenis ini memerlukan kedisiplinan tinggi kita sebagai nasabah. Jangan sekali-kali berpikir untuk mencairkannya sebelum jatuh tempo (kalo ga sangat sangat sangat darurat), karena akan terlalu beresiko. Kenapa? Karena ada penalti yang dikenakan untuk penutupan tabungan berjangka sebelum sampai di tanggal jatuh tempo. Kalo udah begitu, jangankan dapet bunga, yang ada tabungan yang udah tersimpan malah berkurang karena harus membayar penaltinya. Untuk OCBC NISP sendiri saya ga tau besaran penaltinya. Yang pasti, untuk program Tabungan Berjangka berhadiah, jika Taka diberhentikan sebelum jatuh tempo, akan ada penalti seharga hadiah yang sudah diberikan kepada nasabah. Sementara untuk CIMB Niaga, besaran penaltinya seingat saya sekitar 7% dari nominal yang diterima. Ya, saya sempet tanya-tanya soal ini.. :P Waktu saya dan suami memerlukan tambahan dana untuk uang muka rumah, saya sempat berniat mencairkan Tabungan Mapan saya yang masih berjalan. Tapi setelah dihitung-hitung bersama CS-nya, menghitung besaran penalti yang akan dikenakan dan nominal yang akan saya terima, pencairan pun saya batalkan.. :P Dipikir-pikir sayang juga itu penaltinya. Mendingan sabar nunggu aja sampe pencairan pas jatuh tempo. Selagi ada pengeluaran gak penting yang bisa dipangkas, mending pangkas aja sekalian biar bisa dialokasiin ke yang lebih bermanfaat. Selagi masih ada sumber dana lain, selagi masih bisa nyari extra income di luar pendapatan rutin, mending lebih getol aja usahanya biar hasilnya juga lebih berguna, daripada harus ganggu gugat tabungan yang malah jadi berkurang karena potongan penalti, kan? So..be dicipline! *ngetik sambil ngaca* :P

Sekilas, sistem tabungan seperti ini mungkin terkesan "kejam". "Mo ngambil duit sendiri ko pake kena penalti segala!" hal itu bisa terlintas di pikiran siapa saja (termasuk saya) saat pertama kali tahu tentang aturan penalti ini. Tapi hey..bukankah kita sedang menabung? Bukankah pada akhirnya apa yang sudah kita kumpulkan dengan penuh perjuangan *lebay* itu akan kembali kepada kita? Anggap aja "aturan" ini sebagai cara bank untuk mengajari kita untuk lebih disiplin dalam menyimpan uang. Let's just take it for our own good.. :)

Mengingat saya bukan penabung ulung, yang cenderung "grabby" dan gemesan kalo tau saya punya sejumlah "uang dingin" di rekening yang semula bermaksud "diamankan", metode tabungan berjangka ini somehow membuat saya lebih disiplin, bisa lebih menahan diri dan memutar otak di saat punya keinginan itu ini, dan mencari sumber dana lain, memangkas budget lain di saat menginginkan sesuatu, tanpa harus mengganggu gugat si "uang lupa" itu.. (dan ini terbukti berhasil saat saya dan suami mengidam-idamkan si kursi ruang tamu beberapa waktu lalu *proud* :D). Ya, saya pribadi merasa terbantu dengan adanya sistem tabungan semacam ini. So what do you think? Mungkin ada yang sama "grabby" nya seperti saya yang juga berminat mencoba? Silakan hubungi bank-bank terdekat ya... ;)


“The art is not in making money, but in keeping it.” -Proverb


peace & love


@cy

Komentar

potelot mengatakan…
Nice Share sist.
:D
Astri Kurnia mengatakan…
Terima kasih.. :D