Hallyu Attack dan Hari Musik Nasional

Foto: Hallyumuseum

Ga bisa dimungkirin lagi, "Hallyu wave" atau "gelombang Korea" udah nyebar ke mana-mana..terutama industri musiknya. Ga cuma ke sesama negara di Asia, tapi juga udah ngerambah Amerika, bahkan Eropa. Memang sih.. ga semua bisa nerima ”wabah” ini. Banyak juga yang memandang sebelah mata dengan menggeneralisasikan performernya yang grup vokal lip-sync berombongan bermodal oplas lah, sekedar jual tampang dan style lah, belum lagi musiknya yang katanya ke-J-Pop-J-Pop-an lah, padahal kalo ”niat” nge-eksplore…ada banyaaaaaaaakkkk banget referensi musik dengan bermacem-macem genre (ga semata K-Pop), dengan skill luar biasa dari para performer dan musician di belakangnya (at least based on ”pengamatan” saya ya.. :P). 
Saya ga tau persis sih kapan wabah Korea ini bener-bener "nyerang" Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Kalo boleh nebak sih kayaknya diawali sama drama serialnya dulu deh, baru setelah itu berlanjut ke industri musiknya juga. Karena somehow, drama-drama serial korea yang diimpor ke Indonesia itulah yang memperkenalkan musik mereka melalui soundtrack-soundtracknya yang semakin akrab di telinga, seiring dengan pemutaran dramanya yang hampir setiap hari di televisi swasta nasional.
Kalo di awal-awal terpaan gelombangnya *halah* saya mungkin cuma kenal Super Junior, Girls Generations, BIGBANG, atau 2PM yang secara format adalah grup vokal, semakin ke sini perbendaharaan saya semakin luas lagi. Ada Clazziquai yang trio acid jazz, Leessang, Drunker Tiger, Epik High, Jinusean yang duo dan trio hip hop, CN Blue, FT Island, Nell, dan Jaurim dengan format band, atau IU, BoA, Gummy, Ailee, yang solois pop, juga sederet nama lain dari genre yang berbeda-beda pula. 
Apakah nama-nama yang saya sebut tadi itu cuman ngandelin looks? Dengan mengesampingkan kualitas suara dan skill musikal mereka? Bagi saya, ngga! Sebut saja Clazziquai. Trio acid jazz ini menciptakan musik mereka sendiri dan kerap tampil live dengan dangat memuaskan. Meski tampil live, kontrol suara kedua vokalisnya sangat baik, sajian musik dari DJ dan band pengiringnya kualitasnya seciamik hasil rekaman mereka, bahkan ketika tampil live bisa jadi disajikan dengan musikalitas yang lebih kaya. Kalo di Indonesia, semacem Maliq & D'Essentials lah. Stage act nya oke, begitu juga performance mereka secara keseluruhan. Yang belom kenal grup ini dan suka sejenis musik acid jazz, coba cek YouTube deh. They're awesome..really.. :) 
Selain itu, mari kita cek baby cek CN Blue. Band beraliran alternatif ini juga layak diperhitungkan. Oke..keempat personelnya emang ganteng-ganteng, tapi bukan itu yang mereka "jual" dalam eksistensinya di industri musik sana. They're really have skills. Masing-masing personel bener-bener nguasain instrumennya. So, saat tampil live pun they're playing great. Jung Yong-Hwa sebage vokalis pun punya ciri suara yang khas. Belum lagi keahliannya menulis lagu. Sajian musiknya yang dipengaruhi oleh banyak band dunia pun "menyegarkan" telinga penikmat musik K-pop yang biasa disajikan musik-musik dance yang ceria ala girlband dan boyband sana. Selain CN Blue, band satu manajemen mereka FT Island pun sama kerennya menurut saya. Sajian musik pop-rock yang sangat kental, ditambah performa suara Lee Hong Ki yang sangat khas, semakin memperkaya khazanah industri musik sana.  Belum lagi Jaurim yang nawarin musik K-rock dengan suara unik dan seksinya Kim Yoon-Ah sang vokalis. Keren!
Belum lagi solois-soloisnya yang punya suara spekta. IU dengan sweet voice and high range nya, begitu juga BoA, Gummy dan Ailee dengan kualitas vokal plus improvisasi luar biasa, daaaan last but not least...Hyorin, personel SISTAR yang bersuara keren dan superseksi menurut saya. Ya, mereka semua cantik-cantik dan berbodi aduhai memang. Tapi suaranya itu looooh..that's the x factor. Bener-bener suara berdaya "jual" tinggi yang bahkan bisa bikin orang-orang (at least saya :P) "mengabaikan" tampilan luar mereka. 


***

Tapi tunggu, jangan salah menyimpulkan puji-puja saya terhadap industri hiburan terutama musik Korea Selatan yang lagi saya bahas sekarang. Bukan berarti saya ga cinta musik Indonesia, bukan juga berarti saya gak menghargai industri musik dalam negeri, dan ga mengagumi talenta di dunia musik yang Indonesia banyak sekali punya, ini semua cuma sebatas mencari referensi lain dari terbatasnya referensi musik yang saya dapat di negeri ini..*caelaah*.. :D Ya sekarang gimana ga terbatas coba kalo acara musik satu dan lainnya "seragam" dan nampilin musisi-musisi mainstream tok yang mostly "begitu-begitu" aja dan berada dalam satu warna? Selain itu, kebanyakan dari mereka tampil lipsync atau minus one pulak! Belom lagi tayangan videoklip yang menurut saya suatu "karya" lain dari si musik itu sendiri, malah ditayangin separo aja! Miris bukan? (Goooosshh I miss my (old) MTV!!!). 


Endah & Rhesa on Showcase. My fave!! :)

Yaaaah..memang ada juga acara musik yang tayang di TV swasta kita yang keren menurut saya. "Showcase" (acara musik yang menampilkan aksi panggung live yang atraktif dari musisi Indonesia, yang menyajikan musikalitas berbeda dan lebih berwarna) dan "K20" (acara kumpulan video klip musik dalam negeri dan mancanegara yang ditayangkan secara FULL) -nya Kompas TV misalnya. Tapi sayang, itu cuma sedikit saja dari sekian banyak program musik yang ada. Dan anehnya, yang justru banyak diminati di negeri kita ini, adalah acara musik yang mengedepankan keenggakjelasan konsep acara, yang kerap berbuah teguran dari KPI sangkin melencengnya. Buktinya, acara-acara musik "ngasal" ini justru malah dapet jam dan hari tayang lebih banyak daripada acara-acara musik yang secara kualitas (menurut saya) jauh lebih baik. Miris bukan? 

Nah loh..siapa yang salah kalo begini jadinya?

Well..semoga saja ini jadi cerminan bagi kita semua ya. Sebagai makhluk-makhluk yang butuh "dihibur" *halah* kita tentunya bebas memilih hiburan mana yang cocok dan berterima untuk kita. Dari mana pun referensi "hiburan" itu kita dapet, entah itu dari Amerika, Eropa, Asia, bahkan Afrika sekalipun, pilihlah yang membuka khazanah yang lebih luas bagi kita, bukan justru malah mempersempitnya bahkan menggiring kita ke arah yang ga jelas juntrungannya. Bukan begitu, bukan? ;)

By the way..selamat Hari Musik Nasional 9 Maret lalu yaaa. Basi gak basi yang penting selamaaattt.. :D Besar harapan saya sebagai penikmat, semoga ke depan industri musik Indonesia jauuh lebih maju dari sekarang, semoga semakin luas perbendaharaannya, semakin beragam pilihannya, semakin "cerdas" sajian acara musiknya, dan semoga industri musik anak-anak juga bangkit dari mati suri yang berkepanjangan. Semoga..  


Tertanda,


Emak-emak yang lagi-lagi gandrung dengerin Clazziquai. Dunno why.. :P



peace & love


@cy

Komentar