Review: Fast & Furious 6



Widiiiwww..lama juga ya puasa blogging saya kali ini. Nyampe sebulan lebih ternyata.. :D Maklum..mood menulis gratisan lagi menurun.. :P Dan baru kembali bangkit setelah nonton "Fast & Furious 6" Rabu lalu, yang baru sempat di-review hari ini, Minggu 2 juni 2013 (tetep kepeding-pending juga nulisnyaaah..hahaha... :D)

Yang ngakunya pencinta film yang juga berdarah Indonesia, tentunya ga mau ngelewatin film yang satu ini ya. Terlepas dari mengikuti "The Fast and The Furious" sebagai sekuel pertamanya ato nggak, "Fast & Furious 6" ini tentunya punya magnet tersendiri untuk disimak. Alasannya, apalagi kalo bukan tampilnya aktor asal Indonesia, Joe Taslim, di film Hollywood berbudget cukup besar tersebut. Ga setaun sekali juga kaaaaaan kita bisa nyaksiin aktor lokal beraksi di film Hollywood? Makanya..film ini worth to wait and worth to watch sekali tentunya. 

Saya sendiri baru bener-bener ngikutin sekuel film ini sejak "The Fast and The Furious: Tokyo Drift" sebagai sekuel ketiganya (yang dulu soundtracknya pun happening banget sampe saya jadiin ringtone handphone segala.. :D). Setelah itu, setiap sekuel barunya diluncurkan, it becomes one of our (me & Dodo) must seen movie in theaters, ato minimal via DVD bajakan setelah kualitas gambarnya memuaskan.. :P Sementara itu, dua sekuel awalnya, "The Fast and The Furious" dan "2 Fast 2 Furious" malah baru saya tonton setelah tayang di TV nasional. 

Okay..back to the "Fast & Furious 6" then...

Setelah pada ending sekuel sebelumnya ("Fast Five") diceritakan menenangkan diri di suatu pulau tropis, awal cerita film ini pun masih menceritakan Dominic "Dom" Toretto (Vin Diesel), Brian O'Conner (Paul Walker), Mia Toretto (Jordana Brewster), dan Elena Neves (Elsa Pataky) berada di setting yang sama. Kedatangan Luke Hobbs (Dwayne Johnson) sang agen DSS ke kediaman Dom, yang memberikan misi khusus dengan imbalan amnesti kepada Dom dan kelompoknya pun menjadi pembuka serangkaian aksi menarik di film ini. Dom yang semula berniat menolak misi untuk menangkap gembong tentara bayaran pelaku kejahatan Owen Shaw (Luke Evans), merasa terpanggil untuk menerima misi ini setelah Hobbs menunjukkan foto terbaru kekasih lama yang semula tergabung dalam kelompoknya, Letty Ortiz (Michelle Rodriguez) sebagai salah seorang anggota komplotan Shaw, yang pada dua sekuel sebelumnya ("Fast & Furious") dinyatakan tewas dibunuh oleh antek-antek dari gembong narkoba Arturo Braga (John Ortiz). Dom pun lalu mengumpulkan satu per satu anggota kelompoknya. Ia menghubungi Roman Pearce (Tyrese Gibson), Tej Parker (Chris "Ludacris" Bridges) yang tengah menikmati kehidupan mewahnya selepas aksi mereka di Rio pada "Fast Five" lalu, dan Han Seoul-oh (Sung Kang) serta Gisele Yashar (Gal Gadot) yang menetap di Hong Kong. Setelah anggota Dom terkumpul dan misi diberikan, adegan penuh aksi pun dimulai...



Adegan kejar-kejaran menggunakan mobil disertai adu tembak tentu sudah menjadi menu wajib di film arahan Justin Lin ini. Aksi-aksi menarik ini pun mulai disajikan saat pengepungan lokasi persembunyian Shaw di London berujung gagal, karena ternyata itu hanya merupakan settingan Shaw dan komplotannya. Di sini kita bisa mulai menyaksikan aksi Joe Taslim sebagai Jah, antek-antek Shaw yang merupakan tentara pembunuh berdarah dingin yang menguasai martial arts dan parkour. Di sini pula, saya sebagai yang sangat menanti-nantikan aksinya, mulai menganga saking takjub dan bangganya..  *norak* :D Dialog "Hantam mereka!!" yang diucapkan Jah dalam bahasa Indonesia pun sempat membuat saya merinding saat itu. That's our Joe Taslim, people!! Bangga dong liatnya beraksi di film Hollywood sana... :) Aksi adu tembak, saling kejar, dan saling hantam mobil-mobil yang dikendarai kelompok Dom dan Shaw ini berhasil mengobrak-abrik Kota London yang tenang. Letty yang ternyata hilang ingatan pun tampak dalam aksi menegangkan ini. Ia bahkan sempat berhadapan dan menembak Dom yang tak lagi ia kenali. Aksi komplotan Shaw di London malam itu ternyata untuk mencuri komponen untuk menciptakan Nightshade yang dapat menonaktifkan kekuasaan di seluruh wilayah. Komponen tersebut dicuri Shaw untuk dijual kepada penawar tertinggi. Sayang, dalam aksi ini Shaw dalam komplotannya berhasil melarikan diri. Hobbs, Dom dan kelompoknya pun kembali ke markas mereka di London untuk menyusun strategi.



Tej kemudian melacak serangan Shaw berikutnya ialah ke pangkalan militer NATO di Spanyol. Komplotannya menyerang sebuah konvoi militer yang membawa chip untuk menyelesaikan perangkat Nightshade yang akan dibangunnya. Dom beserta kelompoknya tak tinggal diam. Mereka mengganggu konvoi komplotan Shaw yang didampingi Letty dan yang berlindung dalam tank baja yang dikendarai Jah. Tank tersebut malah menghancurkan mobil di sepanjang jalan raya yang dilewatinya. Ketika Brian dan Roman berhasil membalik tank tersebut, Letty terlempar dari tank. Dengan aksi heroik, Dom justru berhasil menyelamatkan kekasih lamanya ini dan membawa Letty kembali ke kelompoknya. Dalam aksi ini Shaw dan Jah berhasil ditangkap. Namun kemudian terungkap bahwa ia telah menculik Mia dan menjadikannya tawanan. Dom beserta kelompoknya pun dipaksa untuk melepaskan Shaw dan Jah, dengan risiko kehilangan imbalan amnesti yang sebelumnya dijanjikan Hobbs. Ketika Shaw dan Jah dibebaskan, barulah diketahui bahwa Riley yang semula berpartner dengan Hobbs sebagai agen DSS, ternyata berpihak kepada Shaw dan ikut bergabung dengan komplotannya. Sementara itu, meski masih tak mengingat masa lalunya, Letty memilih untuk tetap bersama Dom dan kelompoknya. 

Pembebasan Shaw dan anggota kelompoknya ini mengantarkan para penonton pada satu aksi pamungkas yang tak kalah menegangkan. Seperti apa? Selengkapnya mending tonton aja di filmnya yaaaa... :) 

**




Secara susunan karakter, sebetulnya di "Fast & Furious 6" ini ga terlalu banyak perubahan dibandingkan dengan sekuel sebelumnya. Selain "kembali dihidupkannya" sosok Letty yang cukup kontroversial (tapi bisa dimaafkan laaah sama saya maaah.. :P) saya masih terhibur dengan dialog-dialog konyol Roman yang kerap bersitegang dengan Tej yang notabene teman semasa kecilnya. Bumbu-bumbu seperti ini menurut saya memang sangat diperlukan dalam film bergenre action khususnya yang menyuguhkan aksi-aksi spektakuler seperti seri film ini. Kalo ga ada, ya rasanya bakal tegang serius terus dan pastinya bakal boring jadinya. Namun, secara suguhan aksi, entah kenapa saya ko lebih suka "Fast Five" ya dibanding "Fast & Furious 6" ini ya? Materi cerita dan kaitannya dengan suguhan aksi kebut-kebutan, kejar-kejaran, dan saling hantam mobil di "Fast Five" menurut saya masih "masuk akal"..dan kalo ibarat sirup, ya passss banget..enggak kemanisan.. *halah* :D Sementara untuk "Fast & Furious 6" ini, dengan jalan ceritanya yang terbilang sederhana, suguhan aksi-aksinya malah cenderung lebay. Since it's not a superhero movie, somehow adegan berkendara dengan mobil melayang di udara cukup lama, manusia melompat dari satu mobil ke mobil lainnya dengan jarak cukup jauh seakan melawan gravitasi, belum lagi adegan tembak-menembak dalam kondisi bergerak yang sedemikian akurat, terasa berlebihan dan sempet bikin saya berujar... "This is ridiculous!" Satu hal yang lumayan saya seselin, di sekuel kali ini, kita bakal kehilangan beberapa tokoh yang selama ini jadi pemeran penting sekaligus pemanis di film action ini.. :( 

Di akhir film, kita juga akan disuguhi satu adegan yang akan memberi kita teaser untuk sekuel Fast Furious berikutnya. Makanya, jangan buru-buru beranjak dari tempat duduk Anda ya..tunggu sampe layar bioskop bener-bener ga nampilin apa-apa.. :D Ada surprise cast baru untuk sekuel ke-7 yang disebut-sebut bakal tayang Juli 2014 nanti juga soalnya. Aaaaahh..can't wait deeeh jadinyah... :) 



Daaaaannn..ada satu kredit khusus saya kasih buat aktor kebanggaan Indonesia, Joe Taslim, di film ini. Aksinya menghantam beberapa petugas polisi plus Han dan Roman, dengan kepiawaian martial artsnya di subway Kota London, sungguh sangat bikin saya bangga. Sebagai atlet judo, apalagi pernah meraih medali perak di ajang SEA Games, memerankan Jah yang beradegan fight dengan tangan kosong seperti ini mungkin bukan lagi hal baru bagi Joe. Yang membanggakan, selain durasi fight scenenya ini lumayan lama (yang tentu sangat memungkinkan Joe Taslim semakin dikenal oleh para penonton "Fast & Furious 6" yang berasal dari luar Indonesia dan luar biasa juga jumlahnya), dalam scene ini Jah pun diceritakan mampu mengalahkan Han dan Roman. Braaavooooo Joe!!! :D Saya berani tarohan deh..adegan fight scene keren yang ditunjukkin Joe di film ini bisa jadi gerbang buat aktor kelahiran Palembang satu ini untuk step up ke film-film action Hollywood berikutnya. Selain postur dan penampilan machonya yang sangat menunjang, kepiawaian Joe Taslim dalam berakting, ditambah keahlian bela dirinya yang meliputi judo, pencak silat, wushu, dan taekwondo, udah tentu menjadi tambahan nilai baginya. Geez..he really made us all proud, right? :)




Okay then. Segitu dulu aja review film kali ini. Yang pasti, saya cukup puas dengan filmnya, dan sangat bangga juga ngeliat aktor kebanggan asal Indonesia ikut beraksi di dalamnya, bukan hanya sebagai peran tempelan belaka.. :) Last but not least, semoga postingan review ini juga jadi penyemangat untuk nerusin beberapa postingan yang teronggok lama di draft dan plus postingan-postingan baru lainnya yaaa..coz one thing, writing or blogging, helps me to keep my sanity really... bihihihik... :D

Adioooosssss... :)



peace & love


@cy


Komentar

Puti mengatakan…
iya filmnya yg ke 5-6 ini seru bangetttt hehe
Astri Kurnia mengatakan…
Iya..actionnya makin sini makin gila.. :D