Cukup Sampai di Sini


Bagiku tidak ada yang kebetulan dengan hidupku. Semuanya telah digariskan Tuhan..jauh sebelum aku melihat dunia..ataupun menangis dan tertawa untuk pertama kalinya. Bagiku Tuhan menurunkanku ke dunia ini dalam bentuk "paket"..lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihanku..bahkan dengan garisan-Nya berupa kesedihan dan kebahagiaan yang akan aku lewati selama aku hidup.

Tuhan pulalah yang akhirnya mempertemukan aku denganmu. Seorang teman..sahabat..yang dengan tulus menerima segala kelebihan dan kekuranganku. Kita sempat saling melengkapi..kita sempat bersama mewarnai hidup ini..kita sempat berbagi segalanya..tak ada rahasia. Ya..sempat!!! Karena kini kita tak lagi seperti dulu. Suatu hal yang bagiku hanya sekecil butiran debu..telah mengubah persahabatan itu sebagai arena beradu, ajang bersaing untuk hal yang tak penting, dan suatu kompetisi yang bagiku tak menarik sama sekali.

Aku pun menyerah..sesaat setelah peluit persaingan kau tiup sekuatnya.

Tuhan memberiku sekotak cokelat yang mungkin tampak lezat bagimu. Tapi tak sadarkah kamu..dalam genggamanmu Tuhan memberimu uang yang bisa kau belikan apa pun yang kau suka..bahkan yang jauh lebih lezat dari cokelat itu. Teman..hidupmu sungguh indah. Kau hanya tidak atau belum menyadarinya. Mengapa begitu? Karena yang kau lakukan selama ini hanya membanding-bandingkannya dengan hidup orang-orang lain di luar sana..termasuk aku..yang kini hanyalah pesaing bagimu.

Aku lelah kau beri dengki..betapa pun keras aku berusaha agar kita bisa sehangat dulu. Hanya karena ada bagian kecil dari hidupku yang kau anggap "lezat"..sementara kau tidak atau belum bisa memiliki itu..lantas kau pun mencoret namaku dari daftar temanmu dan membubuhkan label "pesaing" di keningku.

Aku lelah dengan sikapmu yang tetap bergeming..seberapa pun keras aku berusaha mengurai benang kusut yang membelit kita selama ini. Hanya karena ketidakpuasanmu akan hidupmu..dan sederet obsesimu untuk selalu menjadi nomor satu.

Aku lelah berusaha sendiri..sementara kau sudah tak peduli lagi.

Dayaku pun menipis..dan kini nyaris habis.

Kurasa cukup sampai di sini. Aku lelah..titik!!!


peace & love

@cy

Komentar