Autisme adalah gangguan perkembangan pada anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya, sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu. (source: KBBI)
Autisme or autis??? Hhmmm..yang saya rasakan akhir-akhir ini memang enggak seserius itu. Tapi ada saja orang yang seenaknya menyebut saya "autis" hanya karena saya yang belakangan lebih banyak diam :-( (Weird..coz for me that word is not supposed to be a joke)
Apa yang terjadi pada saya mungkin lebih pas disebut..saya dengan gejala-gejala aneh..yang mendadak sulit berkomunikasi dan mengekspresikan diri (khususnya secara verbal) kepada orang-orang di sekitar saya. Yup..sedikit banyak seperti itu. Saya merasa dibuat sibuk sendiri..dengan segala macam perasaan dan pikiran yang berkecamuk di dalam diri saya, yang enggak bisa saya ekspresikan pada orang lain (selain melalui raut muka yang ditekuk setekuk-tekuknya), bahkan pada dodo..orang terdekat yang selalu setia menerima keluh-kesah saya.
Saat siapa pun bertanya..ada apa dengan saya, dengan ekspresi muka yang benar-benar enggak enak dilihat yang enggak jarang malah bikin orang tersinggung (maaf yaa..) saya slalu bingung untuk menjawab. Saya enggak tau harus mulai dari mana. Semuanya sudah telanjur menjadi benang kusut dalam gulungan besar sehingga terlalu sulit bagi saya untuk mengurainya (setidaknya untuk saat ini)..
"Benang kusut" itu juga yang membuat saya belakangan merasa takut jika sendiri. Sendiri tanpa orang-orang yang menyayangi saya (baik itu keluarga..pacar..atau teman-teman dekat). Sendiri di tengah banyak orang yang (mungkin) tidak menganggap saya ada, dan tak membuat saya merasa ditemani. Sendiri tanpa siapa-siapa..
Adanya keluarga, dodo, atau teman-teman dekat, sungguh sangat berarti buat saya. Tapi itu juga enggak lantas bikin saya bisa banyak bercerita. Entah kenapa..belakangan saya lebih banyak menyembunyikan kekusutan itu di balik gelakan tawa, atau di balik diam dan rasa tenang saat mereka ada. Syukurnya mereka selalu mengerti bahwa saya hanya perlu waktu. Tak ada satu pun dari mereka yang memaksa untuk bercerita, hingga akhirnya keluh itu meluncur dengan sendirinya. Mereka paham betul bahwa saya sangat membutuhkan mereka..namun tak lantas menjadikan satu momen bersama hanya untuk meratapi kekusutan saya.
Sekarang..entah kenapa..tidak seperti biasanya..saya lebih banyak diam..
Diam..sambil menonton TV dengan kepala terbaring di pangkuan Mama, dan sesekali berkomentar tentang banyak cerita yang dia punya...
Diam..sambil menemani Icha, adik saya satu-satunya, belajar di kamarnya, dan mendengarkan curhatannya tentang sang pacar...
Diam..sambil menemani dodo menonton di bioskop favoritnya, mencoba menikmati film yang kami tonton walaupun genrenya tidak terlalu saya suka...
Diam..autis..(atau apa pun istilah *mereka), di dalam ketidakmampuan saya untuk mengekspresikan apa yang saya rasakan...
Diam sambil terus berusaha mencoba mengurai sendiri benangnya..hingga nanti benang itu bisa saya ulur dengan rapi..saat itulah saya akan bercerita...
*mereka: bukan keluarga, dodo, atau teman-teman dekat saya
peace and love
@cy
Komentar