Milk + Tea + Coffee = Family :) |
Dulu, mungkin saya sering complain soal jam kerja saya & Dodo yang sering gak sinkron. Saya yang bekerja di media massa dengan jam kerja yang (cukup) absurd, dan dodo yang bekerja di bidang pelayanan yang juga memiliki jam kerja yang tidak biasa, pernah sama-sama dibikin senewen sama jadwal kerja kami yang gak beraturan. Waktu kami masih pacaran, rasanya susah banget bisa libur barengan di mana kami bisa bener-bener pergi berduaan tanpa keganggu urusan kerjaan. Setelah menikah, kondisinya juga kurang lebih sama. Kadang, setelah tinggal serumah bahkan tidur sekamar pun, ada kalanya saya dan Dodo berada di dua tempat yang berbeda di waktu yang sama (misalnya; di saat saya baru nyampe rumah, Dodo malah baru nyampe kantor, ataupun sebaliknya). Malah pernah juga kami "pisah ranjang", means saya tidur malem di rumah, sementara Dodo ada di kantor pada jam tidur saya itu. Absurd kaaann.. :D Ya, kalopun mo bener-bener bisa nikmatin waktu berduaan, traveling somewhere bebarengan, cuma cuti tahunan yang jadi pilihan.
But now...
Setelah Kalilla lahir...
9 days old Kalilla :) |
keenggaksinkronan jam kerja itu justru bikin saya bener-bener bersyukur. Bersyukur karena kami bisa gantian nemenin Kalilla, meskipun ada Bi Yayah (bibi yang kami boyong dari Ciamis) yang dengan baik hati menjaganya selama kami bekerja. Bersyukur karena kami tetep bisa punya waktu bertiga, meskipun hanya beberapa jam setiap harinya. Bersyukur karena hal-hal lainnya yang justru semakin teratur setelah Kalilla ada.
Since Bi Yayah hanya bertugas menjaga Kalilla selama saya dan Dodo enggak ada di rumah, praktis semua pekerjaan rumah tetap ditanggung berdua. Meski begitu, Dodo yang stick to jam kerja sif sore (3 to 11 PM) sejak saya melahirkan, masih bisa menyiapkan segala keperluan kami seperti memasak, mencuci piring, pompaan plus botol ASIP, dll. di pagi harinya (ya, itu jadi tugas Dodo sekarang :P), sementara saya yang masih gonta-ganti jam kerja (kadang masuk jam 11 siang kadang jam 3 sore), pagi harinya masih bisa bebersih rumah sebelum Kalilla bangun, setelah itu full handle Kalilla, netekin, mandiin, ajak main, dan nyiapin segala keperluannya (termasuk baju kotor dan bersihnya) meski sesekali gentian sama Dodo (atas nama keseimbangan bonding). Apalagi Dodo juga cukup cekatan mandiin, ninaboboin tanpa eyang-eyong (kami menyebutnya bobo empok/ bobo sambil diempok-empok :D), plus ajak Kalil main dengan segambreng lagu anak-anak plus ekspresi yang bikin our lil' one ketawa-tawa ngakak sejadinya. Maka..agak ringanlah tugas saya jadinya.. :D
We're the best team ever... :) |
Dan so far, dengan pembagian tugas itu semuanya berjalan cukup lancar. Kami masih makan masakan rumah sehari 3 kali, masih bisa bawa bekal makanan rumah ke kantor, baju kami pun masih dicuci dan disetrika sendiri (meskipun nyuci & nyetrikanya jadi dua/seminggu sekali selagi bisa nyuri-nyuri waktu :D), rumah pun sebisa mungkin terbebas dari debu dan gak (terlalu :P) berantakan, dan baby Kalil pun masih bisa full kami urusi sebelum sama-sama pergi kerja dengan jadwal yang berbeda-beda (means gak full diurusin pengasuhnya). Rasanya agak lebih capek dari sebelum Kalilla lahir, memang. Dan tentunya tugas baru ini juga jadi agak mengurangi waktu tidur kami berdua. Tapi kami rasa itu wajar banget. Coz somehow sekarang ada satu anggota keluarga baru yang jadi tanggung jawab kami sepenuhnya.
Keberadaan pengasuh pun rasanya gak mau kami jadiin ajang aji mumpung. Demi bonding Kalil dengan kami sebagai orangtuanya, selama kami ada di rumah, kami memutuskan kamilah yang full mengurusi Kalilla bergantian. Selebihnya, baru Bi Yayah kami perbolehkan turun tangan.
Bersama Nenek Yayah.. :) |
Saya tentu bakal lebih seneng kalo Mamah bisa ikut nemenin Kalilla di saat saya dan Dodo bekerja. But since Mamah & Bapak saya masih aktif ngantor sampe sekarang, weekendlah yang jadi pelipur lara mereka. Selain dengan abah dan ambunya, weekend jadi semacam waktu bonding Kalil bersama enin & engkingnya, yang (luckily) hanya tinggal berjarak beberapa rumah dari rumah kami bertiga, jadi bisa tetep kami timbrungin semaunya..hihihi.. :P
Kalilla..Kalilla..Kalilla. It's all about Kalilla. Semuanya juga demi Kalilla. Ya, Kalilla memang bener-bener jadi prioritas kami sekarang. Meskipun cita-cita saya untuk full mengurusinya sendiri (masih) belum bisa kesampean karena satu dan lain hal, yang (masih) "mengharuskan" saya bekerja di luar rumah seperti sekarang #onlyifyouknowwhatimean :P, kami berusaha menyiasati semuanya di tengah keterbatasan waktu, keterbatasan energi, agar Kalilla tetap merasakan kehangatan keluarga utuh, mendapat kasih sayang utuh, merasakan ikatan dan kedekatan dengan kedua orangtuanya, meski waktu yang dimiliki ambunya di rumah tak sebanyak para full time mom di luar sana, dan jam kerja abahnya tak senormal bapak-bapak lainnya.
4 months old Kalilla :) |
Afterall..kami pun bersyukur karena kami masih diberi kesehatan. Masih ada peluk hangat dan senyum manis dari Kalilla setibanya kami di rumah. Masih ada riuh tawa Kalil ketika kami bertiga bermain bersama. Masih pelukan kami yang Kalilla cari ketika kami ada..bahkan kadang agak rewel ketika kami gak ada di rumah.. (ini yang kadang sukses bikin saya bercucuran air mata di balik kubikel kantor *halah*). Ya, sekecil itu Kalilla seakan tengah belajar mengerti kondisi kami. Semoga semakin besar ia semakin pintar, semakin memahami bahwa ini semua kami lakukan demi dirinya, bahwa kami berusaha melakukan yang terbaik dan mempersiapkan masa depan yang terbaik pula untuknya. Bismillah..semoga Allah akan selalu memberi jalan dan kemudahan. Amiiin.
Doakan kami juga ya.. :)
peace & love
@cy
Komentar